LSI Denny JA Ungkap Faktor Kian Lebarnya Keunggulan Elektabilitas Prabowo dari Ganjar

Prabowo Subianto dan Raffi Ahmad

Jakarta, Dekannews — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap empat faktor yang menyebabkan kian melebarnya keunggulan elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ditemukan dalam rilis survei “Melebarnya Jarak Elektabilitas Prabowo vs Ganjar” melalui Virtual Zoom, Senin (31/7).

Hanggoro Doso Pamungkas, peneliti LSI Denny JA menjabarkan satu persatu alasannya. Pertama, blunder dari pernyataan Ganjar saat diwawancara oleh Deddy Corbuzier yang menyatakan bahwa menonton video porno sebagai sosok orang dewasa itu merupakan hal yang wajar. 

“Publik yang menyatakan kurang wajar atau tidak wajar sama sekali terhadap capres yang suka menonton video porno mencapai 86,1%.” jelas Hanggoro.

“Ketidaksukaan publik terhadap video porno, selain karena alasan agama, bisa juga disebabkan karena banyak berita ahli yang menyatakan menonton video porno merusak kesehatan,” lanjutnya.

Alasan kedua, blunder yang bersumber dari pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut sosok capres pilihannya itu sebagai “petugas partai”.

“Megawati menyebut capres Ganjar adalah petugas partai. Megawati berulang-ulang mengatakannya ke publik. Publik tidak suka dengan istilah Presiden petugas partai. Publik yang tidak setuju Presiden disebut petugas partai mencapai 69.9%.” ujar Hanggoro.

Kemudian, Hanggoro melanjutkan memaparkan alasan ketiga yang membuat Elektabilitas Prabowo makin moncer ketimbang rivalnya Ganjar.

“Ganjar dipersepsikan ikut membuat batal Piala Dunia FIFA U-20. Ganjar menjadi tokoh paling tinggi yang disalahkan atas batalnya piala dunia U-20. Sebesar 16.6% menyalahkan Ganjar.” papar Hanggoro

Terakhir, Ganjar dianggap publik berlagak bak Presiden ketika dirinya sedang melakukan kunjungan kerja di Jakarta kemudian secara tiba-tiba menelepon PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan menyampaikan keluhan pedagang Pasar Warakas Tanjung Priok. 

“Sebanyak 74.7% menganggap Ganjar tak pantas menyampaikan keluhan itu. Hal ini karena “cawe-cawe” Ganjar terhadap PJ Gubernur Jakarta tersebut terpublikasi.” jelas Hanggoro

Keempat alasan itulah yang membuat Elektabilitas Kandidat Capres Prabowo Subianto makin moncer pada bulan Juli 2023 sebesar 52% ketimbang Kandidat Capres Ganjar Pranowo yang hanya mendapatkan 41,6%. (tfk)